Bersatu Dalam Sakramen Ekaristi
4 Desember 2020
Sambut Tubuh dan Darah Kristus dalam perjamuan ekaristi. Istilah Ekaristi berasal dari bahasa yunani eucharistia-eucharistein (kk): yang berarti “memuji dan mengucap syukur”. Kata ini sering digunakan bersama kata kerja eulogein: memuji syukur, dan untuk menterjemahkan kata Ibrani barekh: memuji, memberkati. Berakhah sering digunakan dalam konteks liturgi Yahudi sebagai doa berkat yang berisi pujian, syukur, dan permohonan. Berkat atas roti. Kata ini mau mengungkapkan tentang pujian syukur atas karya penyelamatan Allah yang terlaksana dalam Yesus Kristus, yang berpuncak pada wafat dan kebangkitan-Nya. Sebagai istilah ini baru popular abad XX, tetapi kata ini sudah ada sejak abad tiga pertama.
Ditengah pandemi saat ini tidak menjadi penghalang bagi gereja Kelahiran Santa Perawan Maria, Surabaya memberikan wajah baru untuk bersatu dalam gereja maupun dalam Sakramen Ekaristi. Sekitar dua puluh satu (21) peserta melaksanakan misa komuni pertama dengan khidmat.
Sebelum menerima komuni pertama seorang anak harus menjalani masa katekumen dahulu. Dimana waktu yang diperlukan bisa berkisar satu tahun dan melakukan persiapan-persiapan ini dan itu. Tidak sembarang anak bisa menerimakan sakramen ekaristi. Ada syarat-syaratnya diantaranya : sudah menerima sakramen baptis, sakramen tobat, pembelajaran kusus komuni pertama, dan usianya berada pada usia anak kelas IV / V.
Semangat dan semangat. Kebahagian ini turut melebur sebab ditengah-tengah peserta terdapat tiga (3) siswa SDK St. Aloysius, Surabaya. Nama tersebut diantaranya : Paulus Fernando Seran ( kelas V), Petra Sofia Loering (kelas V ), Paskalis Lusan ( kelas V).
" Saya seneng menerima komuni pertama ini sebab ingin merasakan hosti dan anggur." Kata Petra Sofia Loering.
Setelah menerima Tubuh dan Darah Kristus pertama, anak - anak diharapkan semakin mencerminkan teladan Yesus. Disinilah peran sebagai tugas orang tua untuk senantiasa mendampingi serta membimbing dan mengarahkan anak-anak agar semakin meningkatkan hidup beriman. Pendidikan iman anak-anak juga harus tetap diperhatikan oleh orang tua terhadap kesetiaan dalam merayakan misa mingguan. Sangat diharapkan juga apabila orang tua berkenan mendorong anak-anaknya untuk menjadi putra-putri gereja atau bergabung di kelompok pelayan lainnya.