WFH dan SFH di Saat Pandemi Covid - 19
22 September 2020
Di saat pandemi covid - 19 sekarang ini ternyata mampu membukakan mata dunia bahwa kehadiran guru tak tergantikan oleh teknologi. Orang boleh beranggapan bahwa kemajuan pendidikan diukur dari sarana yang berbasis teknologi. Namun, baru 2 s.d 3 minggu pembelajaran dengan sistem daring ternyata anak - anak sudah mulai bosan. Pembelajaran dianggap melelahkan, menjenuhkan , dll. Artinya kehadiran sosok guru bagi mereka memang tidak bisa digantikan dengan pembelajaran berbasis teknologi. Meskipun pembelajaran sistem daring ini sudah menggunakan Microsoft 365, google class room, google form, video, dan yang sedang tren adalah zoom atau yang lainnya sehingga dapat bertatap muka modal daring dengan siswa tetapi, kehadiran guru sebagai "roh" pembelajaran di kelas tetap menjadi sesuatu yang anak-anak rindukan, apalagi kesempatan bertemu dalam canda dan tawa bersama teman di sekolah. Sosok guru bagi anak-anak tingkat sekolah dasar khususnya, selain menjadi pendidik juga memunculkan sosok sebagai orangtua bagi anak-anak di sekolah. Tidak sedikit siswa di SDK St. Aloysius yang dengan kepolosan, keterbukaan, keceriaan bila menggandeng dan bercanda serta bergurau bersama bapak/ibu guru. Penampilan dan kepandaian guru dalam mengolah kata, tindakan, dengan kelembutan tuturnya mendapatkan penilaian dan tempat tersendiri di hati anak-anak. Hal ini menjadi nyata dalam implementasi budaya sekolah SDK St. Aloysius "RAMAH" ( Ramah, Aktif, Murah hati, Asih Humanis ) dan motto " To Educate Children with Love and Care". Pendidikan yang tidak hanya mengedepankan transfer ilmu pengetahuan, akan tetapi perhatian, kepedulian, kasih dan relasi yang hangat antar siswa serta para guru- karyawan. Setelah pihak sekolah mengeluarkan surat untuk kegiatan belajar dan mengajar dari rumah Work From Home (WFH)- Study From Home (SFH), dan sekolah tidak ada aktivitas belajar dan mengajar , maka sekolah tidak tinggal diam. Ibu Sugiarti selaku Kepala Sekolah berkoordinasi dengan ibu Paulina Gati Yuliana selaku koordinator UKS sekolah bersama para koordinator UKS dari sekolah-sekolah di tingkat kelurahan bersama tim Puskesmas Krembangan Selatan melakukan penyemprotan desinfektan yang menyeluruh dari ruang ke ruang dan area yang ada di SDK St. Aloysius. Kegiatan ini telah dilakukan sebanyak 3 kali. Pihak sekolah sangat terbantu atas peran serta Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang dengan segera melakukan tindakan pencegahan virus corona. Selain dari dinas kesehatan Puskesmas Kelurahan bersama Dinas Kesehatan Kota Surabaya, sekolah mendapatkan bantuan penyemprotan desinfektan oleh satu relasi penerbit buku. Kegiatan ini dilakukan juga secara menyeluruh untuk semua ruang dan area yang ada di sekolah. Prsoses belajar mengajar dan penilaian secara daring. Siswa melakukan Study From Home (SFH) dengan materi yang diberikan oleh guru. Guru kelas mempunyai peran ganda. Yang pertama, dituntut untuk mengetahui kondisi anak atau keluarganya dan kedua dituntut untuk bisa mengatur waktu penugasan belajar 7 mata pelajaran yang diampu oleh wali kelas dan dari guru mata pelajaran lain. Kendala lain adalah proses pembelajaran siswa untuk kelas I s.d V dalam menghadapi kenaikkan kelas tuntut untuk menyesuaikan materi pelajaran. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan sistem daring. Orang tua siswa dan guru dituntut untuk terus aktif dan bijak dalam penggunaan gudget maupun laptop. Walaupun adanya batasan waktu dalam setiap pengumpulan tugas, akan tetapi pihak sekolah tetap menghargai hasil kerja siswa yang telah dikerjakannya. Mari, kita berdoa dan mohon petunjuk kepada Tuhan supaya segera terbebas dari wabah Covid-19 yang melanda negara kita. Semoga pandemik virus corona ini segera berakhir dan kegiatan sekolah bisa kembali aktif normal seperti biasanya. Sejak 16 Maret 2020 hingga bulan Mei tidak berjumpa siswa. Semoga rasa kangen segera terobati.
Oleh : S. Tri Ariwibowo ( Guru SDK St. Aloysius)